Search This Blog

Hizbut Tahrir Indonesia

Hizbut Tahrir Indonesia


Perilaku Seks Pelajar di Bali Mengkhawatirkan

Posted: 30 May 2011 11:15 PM PDT

Data Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Provinsi Bali yang menyebutkan 95 pelajar positif terjangkit HIV/AIDS sangat mengagetkan dunia pendidikan.

"Saya kira kondisi di Bali ini sudah memprihatinkan, saya juga dapat data bahwa sebenarnya tidak 95 tapi bisa dua sampai tiga kali lipat dari itu. Ini seperti gunung es yang tampak di permukaan hanya angka itu saja, padahal di bawah banyak yang belum terungkap," beber Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Masnah Sari saat berbicang dengan okezone melalui sambungan telepon, Selasa (31/5/2011).

Masnah melanjutkan, sebagai provinsi tujuan wisata internasional, Bali sangat rentan dengan penyebaran HIV/AIDS melalui seks bebas dan narkoba.

"Para turis di sana sudah biasa dengan perilaku seks bebas dan jarum narkoba, di pantai apalagi di tempat hiburan malam. Dampaknya akan ditiru anak-anak remaja usia sekolah sampai 18 tahun, sehingga mereka menjadi target ideal penyebaran HIV/AIDS," jelas Masnah.

Di saat bersamaan, lanjut Masnah, belum ada perlindungan maksimal yang diberikan pemerintah setempat untuk melindungi usia remaja. Jika dibiarkan, maka tidak mustahil ledakan kasus HIV/AIDS di Bali akan terjadi.

"Korbannya anak-anak usia sekolah harapan, masa depan bangsa. Kalau ini dibiarkan akan jadi apa nanti. Tidak mustahil terjadi ledakan kasus HIV/AIDS dan yang rugi kita, masa depan bangsa," ucapnya.

Masnah menambahkan, selain perilaku seks potensi penularan HIV/AIDS juga terjadi dari anak-anak yang dilahirkan para pekerja seks komersial (PSK).

"Para PSK di Bali juga ikut menularkan kepada anak-anak mereka. Ini juga berpotensi melakukan penyebaran virus," ujarnya.

Pada Senin kemarin, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Bali melansir data sebanyak 95 remaja berusia 15-19 tahun di Bali positif terinveksi HIV/AIDS.

Pengajar Andrologi dan Seksologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dr Made Oka Negara menyebutkan sebagian besar apra remaja itu terinveksi karena perilaku seks bebas. Sementara penyebab dari jarum suntik atau IDU cendrung menurun.

Oka menuturkan fakta mengejutkan bahwa ada kasus kelompok pelajar SMP yang sudah aktif melakukan hubungan seksual setiap pekan secara rutin di lokalisasi.

Sebelum sampai ke sekolah di pagi hari, mereka pergi ke lokalisasi untuk berhubungan seksual dengan PSK. Ada budaya populer di kalangan kelompok pelajar ini yaitu mencari PSK yang belum melayani pelanggan lain.

Ironisnya, para PSK tetap saja melayani mereka dan tidak mempedulikan apakah pelanggan mereka masih berstatus pelajar atau tidak. (okezone.com, 31/5/2011)

Netanyahu: Amerika akan Gunakan Veto untuk Cegah Pengakuan Negara Palestina!

Posted: 30 May 2011 10:38 PM PDT

PM Israel Benyamin Netanyahu menegaskan bahwa Amerika Serikat akan menggunakan hak veto dalam menghadapi setiap upaya otoritas Palestina untuk mendapatkan pengakuan negara Palestina secara sepihak.

Radio Israel mengutip dari Netanyahu yang mengatakan, “Bisa dipastikan Amerika Serikat menggunakan hak veto di Dewan Kemanan PBB, untuk mencegah pengakuan negara Palestina secara sepihak,” yang akan dilakukan otoritas Palestina para bulan September mendatang.

Sebelumnya Presiden Amerika Barack Obama telah menyatakan penentangannya terhadap upaya otoritas Palestina untuk meminta PBB mengakui negara Palestina di atas perbatasan tahun 1967.

Obama mengatakan,”Upaya Palestina ke PBB untuk menyelesaikan persoalan mereka tidak realistis.” Dia menambahkan, “Jika orang-orang Palestina menginginkan sebuah negara dengan melaksanakan hak menentukan nasib (sendiri) tidak akan mungkin bisa mengabaikan Israel, namun mereka harus berdialog dengannya.”

Di sisi lain, sumber-sumber politik Zionis Israel menyebutkan bahwa Netanyahu akan bertolak ke Italia pekan depan, untuk melakukan pembicaraan dengan rekan sejawatnya di Italia Silvio Berlusconi dan para pejabat lainnya, guna menyampaikan kepada mereka prinsip-prinsip Israel untuk mencapai kompromi politik. (republika.co.id, 31/5/2011)

Demokrasi “Ajaran Suci” Amerika Menebarkan Kebusukannya di Afghanistan

Posted: 30 May 2011 08:38 PM PDT

Pasukan NATO pada hari Ahad kemarin melancarkan serangan udara di Afghanistan selatan yang menyebabkan 12 anak-anak dan 2 orang  perempuan meninggal.

Hari demi hari demokrasi “ajaran suci” Amerika semakin telanjang kebusukannya, terutama di negeri-negeri kaum Muslim. Demokrasi yang untuk mempromosikannya Amerika harus menguras dana dalam rangka mendukung transformasi masyarakat Arab menuju demokrasi, semakin menunjukkan hakikat kebusukan dan kejahatannya, di Afghanistan dan Irak, yang keduanya oleh Amerika sebagai model percontohan untuk setiap perubahan di kawasan tersebut.

Pasukan NATO yang dipimpin oleh Amerika, terus melakukan pembantaian terhadap anak-anak, perempuan dan warga sipil yang tidak bersenjata selama beberapa tahun berlangsungnya pendudukan di Afghanistan. Bahkan beberapa fakta dan kejadian sebelumnya membuktikan kesengajaan mereka dalam membantai warga sipil oleh “regu kematian” yang berkali-kali menyulitkan para bonekannya dan membuatnya semakin terhina di mata rakyatnya.

Pasukan NATO terus melakukan pembantaian terhadap warga sipil, di pernikahan, pemakaman, masjid, dan perumahan selama sepuluh tahun, apakah semua pembantaian itu dilakukan karena faktor kesalahan? Apakah pasukan “negara-negara besar” yang mengklaim profesional dan berpengalaman, seperti pasukan NATO ini tidak belajar dari kesalahan selama lebih dari satu dekade? Ataukah kejahatan ini dilakukan dengan sengaja dan balas dendam terhadap rakyat Afghanistan karena kegagalan Amerika dan NATO yang begitu menyedihkan di Afghanistan, serta karena kebencian yang tertanam kuat dalam hati mereka terhadap kaum Muslim?

Demokrasi yang dibanggakan Amerika hanyalah topeng untuk melindungi kepentingan serta pengaruhnya di kawasan itu. Amerika berusaha memanfaatkan gelombang revolusi dan menyebarkan “janji manis” demokrasinya setelah kegagalan model perbudakan dan penindasan yang dijalankan oleh para penguasa bonekanya. Dengan ini, sebenarnya Amerika tidak ingin rakyat di kawasan tersebut keluar dari hegemoninya.

Adapun kepalsuan mulut besar Amerika terkait jaminan terhadap hak asasi manusia dan kehormatannya, maka kita telah melihat semua itu dalam praktek di Guantanamo, Abu Ghraib dan Bagram, serta sikapnya yang terus mendukung kejahatan yang dilakukan entitas Yahudi.

Dengan demikian, kaum Muslim harus menyadari bahwa Amerika dan pasukan NATO, serta negara-negara kolonial Barat yang begitu ambisi menjajah, merampas dan menjarah setiap potensi dan kekayaan di negeri-negeri kaum Muslim, mereka adalah musuh-musuh kaum Muslim. Sehingga tidak boleh dalam kondisi apapun berkoordinasi dengan mereka, serta memintanya bantuan militer atau politik. Sebab setiap meminta bantuan kepadanya atau menempatkan masalah-masalah kaum Muslim di pangkuannya, maka ini tidak lain adalah bentuk bunuh diri politik yang akan membawa celaka dan kerusakan terhadap kaum Muslim. Lihat, realitas di Irak dan Afghanistan yang tragis adalah bukti nyata atas semua itu.

Apakah orang yang berakal masih perlu melihat fakta-fakta lebih banyak lagi untuk bisa menyadari apa yang dimaksud dari gencarnya romosi Amerika terhadap demokrasinya yang begitu telanjang hanya menyebarkan kebusukan yang membuat umat menderita?

Sumber: pal-tahrir.info, 30/5/2011.

Ikhwanul Muslimin: Kami Tidak Akan Memaksakan Syariah Islam di Mesir

Posted: 30 May 2011 08:31 PM PDT

Partai Kebebasan dan Keadilan yang berasal dari Ikhwanul Muslimin di Mesir menegaskan bahwa jamaah tidak berusaha untuk memaksakan penerapan syariah Islam di negara ini. Jamaah menginginkan parlemen yang beragam setelah pemilu yang akan berlangsung pada bulan September mendatang.

Muhammad Mursi, ketua partai yang baru terbentuk dan akan bersaing dalam pemilu mendatang mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin memutuskan untuk mendirikan partai “yang secara khusus melakukan aktivitas politik guna memperebutkan kekuasaan. Dan dalam hal ini, partai terlepas dari jamaah terkait urusan keuangan, administrasi, dan juga sikap-sikapnya.”

Ia menambahkan: “Akan tetapi, partai dan jamaah mengemban perencanaan yang sama, di mana keduanya memiliki referensi yang sama, yaitu referensi Islam.”

Mursi membantah bahwa jamaah ingin menguasai parlemen mendatang. Ia berkata: “Kami tidak pernah menginginkan untuk bersendirian dalam kekuasaan; dan kami juga tidak perna menginginkan untuk menguasai parlemen, karena yang demikian ini tidak untuk kepentingan Mesir.”

Mursi membantah kekhawatiran kaum liberal tentang ancaman bagi status negara sipil. Ia mengatakan: “Partai dan jamaah menyerukan negara sipil. Dan negara Islam tidak lain adalah negara sipil. Sementara negara Mesir adalah negara sipil. Begitu juga konstitusinya masih menetapkan bahwa syariah Islam merupakan sumber utama perundang-undangan.”

Mursi menambahkan bahwa “Syariah Islam menjamin hak-hak semua orang, apakah mereka Muslim atau non Muslim.” Dalam kesempatan ini, Mursi kembali mengumumkan komitmen Ikhwan untuk tidak mendukung kandidat dalam pemilihan presiden, atau mendukung anggota Ikhwan manapun yang menjadi kandidat.”

Sehubungan dengan umat Kristen, Mursi mengatakan: “Kami ingin meyakinkan semua orang, bahwa kami menginginkan di parlemen ini saudara-saudara kami umat Kristen yang dipilih oleh rakyat Mesir, yakni anggota parlemen yang memeluk Islam dan Kristen berada dalam satu wadah, yang meleburkan mereka dalam satu peradaban.”

Ia mengatakan bahwa ada seratus orang Kristen telah menjadi anggota partai, di antaranya Rafiq Habib yang menjabat sebagai wakil ketua. Ketika ia ditanya bahwa partai akan menerapkan syariah yang melarang khamer. Mursi mengatakan bahwa “Parlemen yang akan memutuskan hal ini, bukan jamaah sendirian, seperti Ikhwanul Muslimin.”

Seputar pandangan partai terhadap kondisi ekonomi, Mursi mengatakan bahwa partai belum menyusun program ekonomi, “karena partai masih mengorganisir dirinya yang baru didirikan pada bulan April tahun ini.”

Dikatakan bahwa kaum liberal Mesir memperingatkan kemungkinan jamaah menggunakan pasal kedua Konstitusi yang menetapkan bahwa syariah Islam merupakan sumber utama perundang-undangan “untuk mewujudkan tujuan mereka sendiri.”

Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata yang memerintah Mesir sekarang telah membekukan konstitusi lama, dan mendeklarasikan konstitusi sementara, “namun materi yang menetapkan bahwa syariah Islam merupakan sumber utama perundang-undangan tidak berubah”. (aljazeera.net, 30/5/2011).

[VIDEO] Fokus: Cara Syariah Islam Mencegah Skandal Partai Politik

Posted: 30 May 2011 08:09 PM PDT

Sepak terjang partai politik di Indonesia kian memuakkan. Rasanya tak ada habisnya ulah yang dibuat oleh partai politik dalam menggerogoti uang rakyat.

Partai politik tak ubahnya mesin pencari uang di tengah rakyat yang tak kunjung berdaya.

Setelah diguncang skandal Bank Century yang tak jelas penyelesaiannya, Korupsi Gayus ,   rakyat kembali disuguhi pagelaran korupsi tingkat tinggi yang melibatkan partai politik .

Elit partai Demokrat yang  disebut-sebut terlibat dalam Kasus Suap pembangunan Wisma kasus suap wisma atlet Sea Games di Palembang, Sumatra Selatan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Nazar sebagai tersangka. Belum sempat diperiksa, ia kabur ke Singapura.

Hampir semua partai politik, terlibat kasus hukum, bukan hanya partai demokrat .

Kenapa skandal yang melibatkan partai politik negeri ini kerap terjadi ? Bagaimana solusi syariah Islam dalam masalah ini ? Untuk memperdalam hal ini kita akan mendiskusikan dengan Jubir Ismail Yusanto:

  1. Apa Sesungguhnya akar persoalan dari skandal partai politik yang terus terjadi ?
  2. Ada yang mengatakan, cost yang mahal, konsekuensi dari sistem demokrasi yang  memang sangat dibutuhkan oleh rakyat  ?
  3. Adakah sistem politik yang murah ?
  4. Bukan Priodisasi dibutuhkan, karena penguasa yang terlampau lama berkuasa akan cendrung korup ?
  5. Dalam sistem demokrasi terjadi money politics, dalam sistem Islam peluang itu juga mungkin terjadi,lantas apa bedanya ?


media

Download