Investor Vietnam berbondong-bondong memborong emas
Permintaan emas di Vietnam, yang mengkonsumsi emas lebih banyak
ketimbang India, ditengarai bakal meningkat seiring dengan devaluasi
yang ketiga pada tahun lalu dan terjungkalnya pasar saham. Tak urung,
investor memburu emas.
"Investor akan beralih ke emas sebagai pemberhentian sejenak," kata Le
Xuan Nghia, Vice Chairman National Financial Supervision Commission,
yang juga bertindak sebagai penasihat Prime Minister Nguyen Tan Dung.
Menurutnya, situasi yang terjadi pada mata uang dong saat ini akan
mendorong investor untuk meningkatkan investasi emasnya.
Minggu lalu, pemerintah Vietnam berupaya mendorong ekspor sehingga
menggiring dong ke level yang paling rendah. Tak hanya itu saja,
indeks Vietnam juga terjerembap ke level bear market dan terkikis
lebih dari 20% dari level tertingginya di bulan Mei lalu.
"Emas dan kuatnya mata uang asing seperti dolar AS akan menjadi
instrumen investasi pilihan investor Vietnam; terlebih dengan
penurunan di pasar saham dan devaluasi dong seperti saat ini," kata
Nguyen Hoang, Analis Vietnam Gold Business.
Harga emas untuk pengiriman segera tersurung ke level yang paling
tinggi sepanjang masa, yaitu US$ 1.265,30 per ounce pada 21 Juni 2010
di tengah perekonomian AS dan Eropa yang kehilangan momentumnya. Emas
tersebut diperdagangkan di level US$ 1.236,35 pada pukul 12.08 di
Singapura, pagi ini.