Search This Blog

Hizbut Tahrir Indonesia

Hizbut Tahrir Indonesia


Sengketa Politik Tidak Mempengaruhi Hubungan-hubungan Perdagangan “Pemerintah Khianat” dengan India

Posted: 19 May 2011 08:22 PM PDT

Kantor Media Hizbut Tahrir

Wilayah Pakistan

No          : PR11020

Tanggal : 26 JUmadul Ula 1432 H/29 April 2011 M

Keterangan Pers

Sengketa Politik Tidak Mempengaruhi Hubungan-hubungan

Perdagangan “Pemerintah Khianat” dengan India;

Orang Yang Bertekad Mengimpor Minyak dan Listrik dari India Harus Menjelaskan Hakikat Perjanjian Air Sungai Indus dengan India

Pemerintah khianat terbiasa menikam punggung kaum muslim di Kashmir dari belakang. Sebab mereka mengumumkan bahwa “sengketa politik tidak berpengaruh sama sekali terhadap hubungan-hubungan perdagangan dengan India”. Dengan pengumuman itu, pemerintah telah berlepas diri dari sikap Pakistan yang telah dideklarasikan yang tidak memperbolehkan adanya hubungan politik atau perdagangan dengan India tanpa penyelesaian sengketa Kashmir. Pengumuman yang baru itu bisa dinilai sebagai pembunuhan secara pelan-pelan terhadap kaum muslim di Kashmir. Pemerintah telah memperluas daftar komoditi perdagangan sampai pada tingkat yang memungkinkan perdagangan semua jenis komoditi dan pembukaan pos perbatasan agar pemerintah menyediakan pelayanan kepada India secara gratis, bukan hanya melalui perdagangan dengan Pakistan saja tetapi juga dengan Afganistan dan Asia Tengah dan untuk mengalihkan ketergantungan umat yang agung ini terhadap India. Demikian juga perkara ini. Penguasa boneka terdorong ke arah mengikat perjanjian minyak dan listrik. Hal itu untuk menjadikan Pakistan secara strategis tergantung pada India, sesuatu yang akan membenarkan sikap diam dan kelemahan mereka dihadapan India, seperti sikap mereka saat ini terhadap Amerika dan Barat.

Ini sungguh merupakan paradoks. Pemerintah mengklaim membangun jembatan persahabatan dengan kaum kafir Hindu. Pada saat yang sama, pemerintah berinteraksi dengan kaum muslim di Afganistan sebagai musuh melalui bentrokan perbatasan. Penguasa boneka itu mengetahui dengan baik bahwa mereka jika tidak memobilisasi kebencian di antara kaum muslim melalui ketegangan perbatasan maka garis batas buatan itu akan menguap dalam hitungan hari.

Strategi yang benar yang wajib diadopsi oleh kaum muslim di kawasan ini adalah jelas. Yaitu menyatukan Afganistan, Pakistan, Bangladesh dan Kashmir dalam satu negara yang berpusat pada Daulah Khilafah. Daulah Khilafah lah yag akan memiliki kekuatan untuk mengusir Amerika dari kawasan ini dengan mudah. Demikian juga untuk mengembalikan India kembali ke pangkuan pemerintahan Islam seperti dahulu selama beberapa abad. Dan Hizbut Tahrir adalah pihak yang berjuang untuk menegakkan Daulah Khilafah di dunia Islam. Kaum muslim akan menyaksikan pemandangan indah tersebut dalam waktu dekat, atas izin Allah SWT.

Imran Yousaf Zai

Wakil Juru Bicara Hizbut Tahrir Wilayah Pakistan

AS Kembali Tak Menyia-nyiakan Kesempatan dan Melanjutkan Serangannya Membunuh Orang di Yaman

Posted: 19 May 2011 08:20 PM PDT

Kantor Media Hizbut Tahrir

Wilayah Yaman

No          : H.T.Y 68

Tanggal : 05 Jumaduts Tsani 1432 H/08 Mei 2011 M

AS Kembali Tak Menyia-nyiakan Kesempatan

dan Melanjutkan Serangannya Membunuh Orang di Yaman

Pada hari Kamis 5 Mei, pesawat tanpa awak Amerika menembakkan rudal ke sebuah mobil di distrik Nishab, propinsi Shabwah. Serangan itu mengakibatkan tewasnya dua orang pengendara mobil dan menyebabkan mobil itu terbakar.

Amerika tidak memelihara kekerabatan dan tidak mengindahkan perjanjian kepada kaum Mukmin. Amerika melanjutkan serangannya menggunakan pesawat tanpa awak yang mulai dilakukan di Yaman pada akhir Desember 2009. Semua itu terjadi dengan kerjasama penguasa di Yaman. Wikileaks membocorkan dokumen bahwa Ali Abdullah Shalih berjanji kepada Amerika untuk menutupi serangan AS yang dilancarkan untuk membunuh penduduk Yaman di tanah mereka dan menimpakan tanggungjawab pembunuhan warganya kepada pasukan keamanan!

Pembunuhan yang tidak bisa dibenarkan itu terjadi bersamaan dengan datangnya duta besar AS di Yaman Gerald Feierstein dari Pakistan yang penduduknya menjadi korban serangan udara dan di Afganistan di mana tidak ada yang selamat hingga pesta pernikahan dan pasar. Amerika tidak akan bisa melakukan hal itu jika tidak ada kolusi pemimpin negeri ini dan para komandan militer dan khususnya kepala staf, yang terus menerus ditemui oleh duta besar Amerika dan berkoordinasi dengan mereka untuk membunuh manusia.

Tanggungjawab pembunuhan masyarakat yang aman itu ada di pundak Ali Abdullah Shalih yag mengizinkan Amerika melanggar kehormatan negeri kaum muslim di Yaman. Diawali pembunuhan oleh orang-orang Amerika terhadap Sanan al-Haritsi di Ma’rib pada awal dekade pertama abad ini. Pembunuhan itu terjadi berulang kali di Yaman. Diantaranya adalah peristiwa al-'Ajlah yang menyebabkan puluhan anak-anak dan wanita yang dikatakan oleh wakil perdana menteri untuk urusan pertahanan dan keamanan dan menteri pemerintahan daerah bahwa mereka hanyalah orang kampung yang mendukung al-Qaeda. Dan dia berbohong dalam kesaksiannya di depan Dewan Perwakilan.

Amerika saat ini menyalahi ide-ide kapitalisme yang diusung dan diserukannya kepada manusia. Keadilan itu mengharuskan terdakwa dihadirkan ke pengadilan sebelum dilaksanakan hukuman terhadapnya. Dan hak asasi manusia yang AS mengklaim memeliharanya sekarang justru dilanggarnya pagi dan petang tanpa ada sanksi moral atau agama. Masyarakat telah melihat bagaimana menteri kehakiman Amerika telah membual dan tidak menjadi orang yang adil dengan mengatakan bahwa aksi-aksi pembunuhan ini terjadi secara konstitusional!!

Amerika telah memamerkan kekuatan tehadap kita di negeri kita di bawah penguasa yang tidak peduli dengan apa yang diperintahkan oleh Allah, menaati barat dan tidak berani mengatakan dan melakukan kebenaran. Tidak ada yang bisa menghentikan dan menghalangi kelancangan terhadap kaum muslim kecuali khalifah Rasyid yang mengetahui perintah-perintah Allah dan hak rakyatnya. Menjadi kewajibannya mengembalikan Amerika ke jantung negerinya di belakang laut untuk merasakan kesudahan pasti mereka setelah mereka berani lancang terhadap kita.

Sebelum Meninggalkan Pemerintahan, Ali Abdullah Shalih Menghancurkan Perekonomian di Yaman

Posted: 19 May 2011 08:19 PM PDT

Kantor Media Hizbut Tahrir

Wilayah Yaman

No          : H.T.Y 67

Tanggal : 04 Jumaduts Tsani 1432 H/07 Mei 2011 M

Sebelum Meninggalkan Pemerintahan,

Ali Abdullah Shalih Menghancurkan Perekonomian di Yaman

Situs Ma’rib pada 3 Mei membongkar surat yang dikirimkan Menteri Perminyakan dan Menteri Keuangan yang berisi artikel kepada Perdana Menteri yang di dalamnya diberitahukan adanya kerugian akibat kerusakan pipa minyak antara ladang minyak di Ma’rib dan pelabuan ekspor di Hodeidah. Kerugian itu memaksa perusahaan pengilangan Aden meminta tambahan dana US $ 400-500 juta perbulan untuk membeli produk minyak untuk menutupi kebutuhan pasar dalam negeri. Hal itu masih ditambah kerugian sebesar US $ 229 juta akibat berhentinya aliran minyak mentah dan US $ 84 juta nilai gas rumah tangga. Itu berarti menghabiskan cadangan devisa dalam bentuk mata uang kuat dalam waktu kurang dari satu tahun.

Semua itu terjadi setelah tampilnya gubernur bank sentral di surat kabar ats-Tsawrah pada tanggal 16 April lalu yang mengumumkan turunnya nilai cadangan devisa bank sentral dalam bentuk mata uang kuat sampai US $ 5,1 miliar. Ia menjustifikasi penurunan itu dengan alasan penghentian sebagian aliran minyak di ladang roduksi, demikian juga pendapatan dari gas bakar.

Belum cukup bagi Ali Abdullah Shalih menyaksikan perekonomian Yaman selama masa pemerintahannya mengalami keterpurukan yang tidak biasa. Pada masanya Bank Dunia menghancurkan perekonomian Yaman melalui program-program reformasi keuangan dan administrasi. Ia pun pasrah kepada IMF agar membiayai anggaran belanja negara bagi rezim berkuasa dan mengarahkan perekonomian Yaman sesukanya. Perekonomian Yaman tidak nampak perbaikan dengan munculnya minyak pada masa Ali Abdullah Shalih. Sebaliknya perekonomian Yaman justru menyaksikan keterpurukan menyeluruh sampai mata uang lokal Reyal terpuruk terhadap dolar, munculnya indikasi-indikasi keterpurukan ekonomi Yaman pada tahun 2006, meningkatnya ketergantungan rezim “Shalih” kepada dana-dana investor asing, di mana Shalih tidak malu-malu lagi mengatakan kepada mereka “Kemarilah ke Yaman dan dirikan proyek-proyek yang Anda ingin dirikan”! … Dan terkahir ia menjual gas dengan harga sangat murah.

Ali Abdullah Shalih bersikeras melanjutkan penghancuran ekonomi hingga terakhir dengan mengalirnya kekayaan berupa mata uang kuat ke luar negeri Yaman sejak meletus demonstrasi di 17 propinsi Yaman yang menuntut ia mudur dari pemerintahan. Ia menghambur-hamburkan harta bank sentral ke kanan kiri untuk membeli loyalitas. Dan paling akhir, minyak dan gas juga tidak luput dengan ditelantarkan secara sengaja dan dijadikan sebagai alat menciptakan krisis-krisis mencekik dengan maksud untuk menyakiti masyarakat.

Milik siapakah harta yang dihambur-hamburkan Ali Abdullah Shalih itu? Bolehkah kita membiarkannya melakukan apa yang ia inginkan menjelang kepergiannya? Ataukah yang wajib bagi kita adalah menghalanginya melakukan tindakan seperti yang dia lakukan sekarang?

Ini adalah waktu munculnya kerusakan yang tidak bisa dibandingkan dengan waktu dan tempat mana pun, baik di Yaman atau pun di seluruh negeri Islam agar masyarakat bisa memahami sejauh mana keburukan penguasa mereka dan keburukan sistem-sistem yang digunakan memerintah mereka. Tidak ada jalan keluar yang bisa diharapkan dari semua itu bagi mereka kecuali kembali kepada Islam dan memohon maaf dan ampunan dari Rabb semesta alam atas keterlambatan selama 87 tahun berlanjutnya kehidupan Islam dengan tegaknya daulah khilafah, dan dengan berjuang sungguh-sungguh bersama Hizbut Tahrir untuk menegakkannya.

Sulit Bagi Ali Abdullah Shalih Meninggalkan Pemerintahan!

Posted: 19 May 2011 08:18 PM PDT

Kantor Media Hizbut Tahrir

Wilayah Yaman

No          : H.T.Y 66

Tanggal : 03 Jumaduts Tsani 1432 H/06 Mei 2011 M

Sulit Bagi Ali Abdullah Shalih Meninggalkan Pemerintahan!

Ketua Dewan Kerjasama Teluk, Abdul Lathif Az-Ziyani, yang tiba pada hari Sabtu 30 April di Shana’a tidak berhasil meyakinkan Ali Abdullah Shalih untuk menandatangani inisiatif teluk dalam posisinya sebagai presiden Yaman. Di mana sudah dijadualkan pertemuan di Riyadh hari Senin 2 Mei antara delegasi rezim berkuasa di Yaman dan partai-partai Joint Meeting Parties untuk menandatangani inisiatif teluk yang dibangun di atas inisiatif Amerika Eropa “rencana 30-60 hari”, Inisiatif itu dibuat setelah terjadi tuntutan para demonstran di 17 propinsi Yaman atas pengunduran diri Ali Abdullah Shalih setelah 33 tahun berkuasa. Inisiatif yang mendukung Ali Abdullah Shalih agar menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya dan kemudian mengundurkan diri dari pemerintahan dengan mengajukan pengunduran dirinya 30 hari setelah penandatanganan oleh kedua pihak dan satu hari pasca dibuat undang-undang oleh Dewan Perwakilan bahwa Ali Abdullah Shalih, anak-anaknya dan pilar-pilar rezimnya tidak akan dituntut secara hukum.

Hal itu datang setelah terjadi persetujuan Ali Abdullah Shalih dan rezim berkuasanya pada hari Kamis 12 April dan partai-partai di Joint Meeting Parties pada 25 April lalu atas inisiatif teluk.

Abdul Lathif az-Ziyani akan kembali lagi ke Shana’a setelah Ali Abdullah Shalih pada hari Ahad 1 Mei menjalin kontak dengan para menteri luar negeri di Riyadh dan memberi tahu mereka tentang kesediaannya menadatangani inisiatif menjelang pertemuannya untuk mendiskusikan apa yang dicapai oleh inisiatif mereka dan sebelum dikeluarkan deklarasi atas hal itu, yaitu sesuatu yang melegakan “Shalih”.

“Shalih” terus saja melakukan tipuan untuk bertahan di pemerintahan sejak mulai terjadi demonstrasi pada pertengahan Februari hingga meliputi 17 propinsi dari total 22 propinsi. Hal itu dilakukannya dengan mengklaim bahwa ia memiliki hak konstitusional untuk duduk di pemerintahan hingga tahun 2013. Dan ia mengklaim bahwa para demonstran hanyalah para pemberontak dan mayoritas rakyat masih mendukungnya!

Ali Abdullah Shalih yang didudukkan oleh Inggris ke kursi pemerintahan untuk melayani kepentingan-kepentingannya sebelum kepentingan masyarakat, ia mengetahui bahwa jika perannya telah berakhir dan ia tidak lagi mampu melayani tuan-tuannya, maka mereka akan meninggalkannya. Karena itu ia bertindak represif kepada masyarakat dan mengangkangi pemerintahan untuk melestarikan peran itu! Akan tetapi bisakah ia lakukan itu di depan barisan masyarakat?! Akan tetapi, dia seperti ruwaibidhah lainnya yang menempatkan diri mereka sendiri di kursi pemerintahan. Mereka tidak memiliki kekuasaan atas urusan mereka. Mereka hanya menjalankan apa yang diperintahkan tuan-tuan mereka. Ketika peran mereka telah berkahir maka mereka akan ditinggalkan oleh tuan-tuannya dan akhirnya mereka mendapati diri mereka berada di persimpangan jalan!

Itu adalah akhir dari setiap antek barat yang zalim terhadap umatnya dan dirinya. Tidak memerintah dengan Islam tetapi justru berkonspirasi melawan Islam dan kaum Muslim! Maka sampai di mana ia akan melangkah dan kepada siapa ia akan berlindung setelah diusir oleh tuan-tuannya? Maka apakah sama penghambaan kepada Allah dengan penghambaan kepada selain Allah?!

Kantor Media Hibzut Tahrir

Wilayah Yaman

Telp : 735417068

Email: h1924hi@gmail.com

Kejadian Abotabad Bukti Tidak Ada Perbedaan antara Pemimpin Politik dan Pemimpin Militer di Pakistan

Posted: 19 May 2011 08:16 PM PDT

Kantor Media Hizbut Tahrir

Wilayah Pakistan

No          : PR11023

Tanggal : 03 Jumaduts Tsani 1432 H/06 Mei 2011 M

Kejadian Abotabad Membuktikan Tidak Ada Perbedaan antara Pemimpin Politik dan Pemimpin Militer di Negeri ini

Pemimpin Militer Memberikan Ijin bagi Eksistensi Permanen Pasukan Amerika

Terlihat jelas bagi orang yang memiliki kesadaran politik bahwa pernyataan Kayani yang dia sampaikan di konferensi komando militer adalah lebih berbahaya dari serangan Abotabad itu sendiri. Pemimpin pasukan bersenjata terbesar di dunia Islam meminta Amerika mengurangi jumlah pasukannya di Pakistan! Itu menegaskan bahwa masalahnya tidak terbatas pada eksistensi pasukan Amerika dalam jumlah besar di Pakistan untuk melakukan operasi militer seperti yang mereka lakukan di Abotabad. Akan tetapi dalam tanda kutip, Kayani ingin mengatakan kepada rakyat bahwa pasukan Amerika tetap ada di sini untuk tinggal. Bukannya mendengarkan tuntutan rakyat atas penutupan kedutaan Amerika Serikat dan pangkalan militernya, pemutusan jalur suplay logistik NATO dan penarikan diri dari misi salibis Amerika; sebaliknya komando militer justru mengumumkan bahwa pasukan Amerika akan tetap ada di Pakistan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan!

Kita tidak boleh lupa bahwa Kayani adalah kepala dinas intelijen Pakistan ketika anak-anak tak berdosa dibantai di Universitas Hafshah dalam pembantaian masjid Merah. Dan dia selalu ada untuk Amerika ketika Amerika mulai melakukan operasi militer di lembah Swat, Bajaur, Waziristan selatan dan Orakzai, di mana ribuan kaum muslim terbunuh, tempat-tempat tinggal mereka dan jalan kehidupan mereka hancur. Karena itu, tidak ada keraguan bahwa Kayani dan komando militer tidak lebih kecil pengkhianatannya dari Musharraf, bahkan mereka beberapa langkah melampaui tahapan-tahapan Musharraf itu.

Daripada menaati komando militer pengecut itu sehingga kita semua menjadi budak pasukan musuh Amerika, maka sebaliknya Hizbut Tahrir menyeru para perwira mukhlis di dalam tubuh pasukan bersenjata untuk menaati Allah SWT dan Rasulullah saw dengan menegakkan daulah Khilafah seperti yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.

Sungguh merupakan tanggung jawab orang-orang mukhlis di tubuh pasukan bersenjata untuk mencabut para pengkhianat dari komando militer dan sipil dan memberikan nushrah kepada Hibzut Tahrir untuk menegakkan Daulah Khilafah. Daulah khilafahlah yang akan membebaskan umat ini dari keterpurukan dan mengembalikan keagungan dan kemuliaannya. Untuk menyampaikan risalah ini kepada orang-orang mukhlis di tubuh angkatan bersenjata Pakistan, maka media massa harus menunaikan kewajibannya menyampaikan risalah rakyat kepada peguasa ini.

Naveed Butt

Juru Bicara Resmi Hizbut Tahrir di Pakistan

Kantor Media Hizbut Tahrir Pakistan

Telp: +(92)333-561-3813

Fax: +(92)21-520-6479

www.hizb-pakistan.org

Shalih Bertanggungjawab Penuh Terhadap yang Akan terjadi Berupa Intervensi Dewan Keamanan dan PBB di Yaman

Posted: 19 May 2011 08:13 PM PDT

Kantor Media Hizbut Tahrir

Wilayah Yaman

No          : H.T.Y 65

Tanggal : 02 Jumaduts Tsaniyah 1432 H / 05 Mei 2011 M

Shalih Memikul Tanggungjawab Penuh terhadap Apa yang Akan terjadi Berupa Intervensi Dewan Keamanan dan PBB di Yaman

Organisasi Human Rights Watch pada hari kamis 28 April 2011 dalam keterangan persnya yang dilansir di lamannya, menyeru Dewan Keamanan untuk menggelar sidang darurat terkait dengan Yaman, dan berikutnya agar dikirimkan delegasi kelompok investigasi ke Yaman. Sebelumnya pada minggu lalu negara-negara Amerika selatan dan Amerika latin, Asia dan Eropa mengumpulkan 16 tanda tangan untuk tujuan yang sama.

Seruan itu datang setelah Dewan Keamanan pada hari Selasa 19 April lalu gagal merumuskan deklarasi bersama setelah Jerman dan Lebanon, dua negara anggota tidak tetap di Dewan Keamanan, mengajukan tuntutan dilakukan investigasi terhadap serangan berulang-ulang dengan menembakkan peluru tajam terhadap para demonstran di 17 propinsi Yaman yang telah menyebabkan lebih dari 200 orang tewas sejak mulai terjadi demonstrasi pada pertangahan Februari lalu, juga investigasi atas penggunaan gas beracun terhadap para demonstran.

Intervensi PBB dan Dewan Keamanan secara khusus, tidak lain merealisasikan politik yang dirancang anggota-anggotanya untuk Yaman. Dan politik anggota-anggota Dewan Keamanan pemilik hak veto selamanya tidak mendatangkan kebaikan bagi pihak yang memiliki masalah yang diintervensi oleh Dewan Keamanan untuk menyelesaikannya.

Kita akan binasa dan merugi jika kita satu hari menduga, semata menduga saja, bahwa politik PBB yang dahulunya mengusung nama ” Liga Bangsa-bangsa Nashrani” akan benar-benar untuk kita atau akan adil bagi kita atau akan mendatangkan kebaikan untuk kita. Apakah PBB pernah satu hari saja merealisasi kebaikan bagi kaum muslim? Allah SWT berfirman:

قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ

Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. (QS Ali Imran [3]: 118)

Kegigihan Ali Abdullah Shalih yang mengerikan dan menyedihkan terhadap kursi pemerintahan akan mendatangkan bencana dan malapetaka sebagai akibatnya. Sebagai dugaan darinya bahwa ia bisa terus berada di pemerintahan atau keluar dengan penuh kehormatan, meski di atas pembunuhan orang-orang tak berdosa di antara anak-anak Yaman. Karena itu ia adalah orang yang paling bertanggungjawab langsung dari akibat-akibat semua itu.

Ali Abdullah Shalih berpikir dengan logika bahwa adalah mungkin sekarang melakukan aktifitas politik yang bisa berimplikasi menjerumuskan Yaman dalam berbagai problem dan krisis yang mungkin diselesaikan dengan tidak menuntutnya secara hukum setelah ia melepaskan kursi pemerintahan. Maka wahai kaum muslim perhatikan kepada siapa Anda serahkan tengkuk Anda, apakah kepada penguasa semisal Shalih, Qaddafi dan Basyar Asad dan semua garis keburukan di negeri kaum muslim!!?

Perhatikan bagaimana mereka berpikir. Kemudian kembalilah kepada akal sehat Anda dan berjuanglah bersama orang-orang mukhlis diantara anak-anak umat Anda di Hizbut Tahrir untuk menegakkan khilafah. Baiatlah seorang khalifah, perisai yang akan membela dan melindungi Anda, dan sebaliknya tidak menjadikan Anda sebagai perisai dan bersembunyi dibelakang Anda.

Rasulullah saw bersabda:

« إِنَّمَا اْلإِمَامُ جُنَّةٌ يُتَّقَى بِهِ وَيُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ »

Seorang imam adalah laksana perisai dijadikan pelindung dan orangorang berperang di belakangnya

Pemerintah Iraq Murah Hati kepada Kaum Kafir, Sebaliknya Pelit kepada Rakyat Iraq

Posted: 19 May 2011 08:10 PM PDT

Kantor Media Hizbut Tahrir

Wilayah Iraq

No          : 32/6

Tanggal : 28 Jumadul Ula 1432 H/01 Mei 2011 M

Keterangan Pers

Pemerintah Iraq Murah Hati kepada Kaum Kafir,

Sebaliknya Pelit kepada Rakyat Iraq

Dewan Perwakilan Iraq kemarin Sabtu, 30/4/2011 melalui suara mayoritas menyetujui perjanjian penyelesaian klaim antara Iraq dan Amerika Serikat. Keputusan itu diambil dalam sidang yang dihadiri 206 anggota, disamping juga dihadiri menteri keuangan dan para penasihat di kantor perdana menteri dan Dewan Pengawasan Keuangan.

Pasal 4 perjanjian itu menyatakan bahwa Iraq membayar US $ 400 juta kepada Amerika agressor sebagai kompensasi “kerusakan psikologis, fisik, dan kepribadian” yang diderita warga sipil Amerika yang dahulu tinggal di Kuwait selama invasi pasukan Iraq ke Kuwait tahun 1990!!

Wahai Penduduk Irak

Pemerintah yang dipaksakan kepada Anda seperti ini, berlaku kikir kepada rakyatnya untuk bisa menikmati kekayaan negerinya dan hidup mulia yang menjadi hak mereka, sebaliknya pada saat yang sama mengucurkan harta dan kekayaan kepada musuh-musuh Anda dengan memperalat lembaga ilusif seperti Dewan Perwakilan untuk memberikan legalitas perampokan harta di bawah sebutan demokratis. Anda telah melihat bagaimana penguasa menggunakan kekuatan militernya bertindak terhadap Anda dengan tindakan represif, pembunuhan dan teror … hanya karena Anda menuntut perbaikan berbagai pelayanan dan penciptaan kesempatan kerja untuk para pemuda. Pemerintah seperti ini sangat layak untuk dijatuhkan dan ditelanjangi konspirasinya melawan kepentingan rakyatnya sendiri.

Para pejabat pemerintahan tidak memiliki barang secuil rasa malu! Apakah layak, mata-mata dan kaum kafir di negeri kita diberi kompensasi dari kerusakan psikologis; sementara Amerika telah menimpakan semua jenis kehinaan dan kerendahan kepada rakyat Iraq, pengusiran, dan pelanggaran kehormatan; penambahan jumlah anak yatim, janda, dan orang cacat; di samping penjara dipenuhi oleh orang-orang merdeka dan tak berdosa. Layakkah rakyat Iraq yang seperti itu justru diabaikan?! Apakah pemerintah memiliki keberanian untuk menuntut tuan-tuan mereka atas hak-hak rakyat mereka?!

Sungguh benar -dan demi Rabb Ka’bah- tentang mereka itu sabda Nabi kita saw:

« إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَو »

Jika kalian tidak lagi punya rasa malu maka perbuatlah semau kalian

Wahai Kaum Muslim di Iraq

Masih tersisakan keraguan dalam diri Anda tentang sikap membebek para penguasa itu kepada musuh-musuh umat?! Masih tersisakah dalam diri Anda harapan perbaikan dari mereka?!

Sesungguhnya jalan keluar, kemuliaan, dan keamanan Anda wahai saudara-sadara, tidak akan terwujud kecuali di bawah pemerintahan syar’i dan Khilafah Rasyidah yang mengikuti manhaj nabi Anda saw, yang memerintah di tengah Anda dengan syariah Allah SWT, mengambil hak-hak Anda dari orang-orang yang menzalimi Anda, menuntut qishash atas orang-orang yang membunuh Anda, menggunakan kekaayan demi kepentingan Anda dan membersihkan negeri kaum muslim dari najis kaum kafir. Maka berjuanglah bersama para pejuang yang mukhlis untuk merealisasi janji Allah SWT:

وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi) (QS al-Qashash [28]: 5)

Kantor Media Hizbut Tahrir
Wilayah Iraq
Email: huti53@yahoo.com

Asad Membunuh Para Ibu dan Anak-anak Perempuan di Suriah untuk Menjaga Mahkotanya

Posted: 19 May 2011 08:06 PM PDT

Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir

No          : 33/1432 h

Tanggal : 09 Jumaduts Tsani 1432 H/12 Mei 2011 M

Asad Membunuh Para Ibu dan Anak-anak Perempuan di Suriah

untuk Menjaga Mahkotanya

Pada hari Sabtu, 7 Mei, pasukan keamanan yang tunduk kepada rezim Asad melepaskan tembakan ke arah demonstrasi para wanita di desa al-Baidha, bagian dari pedesaan Baniyas, yang telah menjadi salah satu pusat demonstrasi utama melawan rezim. Akibatnya empat orang wanita tewas dan lima orang lainnya terluka. Para wanita itu memprotes pengepungan pasukan Suriah terhadap Baniyas dan protes terhadap pemutusan aliran listrik, telepon, dan penangkapan yang dilakukan oleh polisi atas saudara-saudara, para suami, dan anak-anak laki-laki mereka.

Sebelumnya pasukan keamanan telah membunuh anak-anak usia dua belas tahun di Dara’a, pada April lalu, dalam sebuah demonstrasi protes terhadap rezim. Meski begitu, Asad tetap saja berkeras dan secara bodoh terus berkeras bahwa negara menggunakan kekerasan untuk mengendalikan kelompok-kelompok dan geng-geng teroris.

Jumlah korban dari pembantaian yang dilakukan Asad selama beberapa minggu lalu telah mencapai lebih dari 800 orang dan lebih dari 8000 orang lainnya telah ditangkap. Di antara orang-orang yang ditangkap adalah para wanita dan anak-anak, hingga nenek-nenek sekalipun tidak luput dari penangkapan. Menurut laporan Organisasi HAM, para wanita dan anak-anak mengalami siksaan berdampingan dengan para laki-laki oleh aparat rezim yang tidak memiliki belas kasihan dalam upaya menyebar ketakutan di barisan rakyat. Hingga anak-anak usia dua belas tahun juga mengalami pukulan keras dari polisi rahasia. Meski semua itu, Washington dan Uni Eropa tetap mendukung orang mereka dan menuntut reformasi politik di Suriah, dari pada menjatuhkan sanksi terhadap diktator brutal itu.

Dr Nasreen Nawaz, anggota Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir mengomentari hal itu: “Kami mengecam keras serangan brutal dan pengecut oleh rezim Asad terhadap para demonstran yang tak bersenjata; yang tidak memiliki senjata kecuali suara dan keberanian mereka. Rezim seperti apakah rezim brutal ini yang menyandarkan eksistensinya dengan mengarahkan moncong senjata kepada para ibu dan anak-anak perempuan yang tak bersalah?!

Dalam upaya putus asa untuk tetap mempertahankan kekuasaan, penguasa diktator ini berupaya menyebarkan kengerian di tengah individu-individu rakyatnya. Akan tetapi ketakutan justru telah menguasai penguasa itu dengan sangat mencolok. Hal itu tampak dalam aksi-aksi menjijikkan yang telah menelanjangi kepada dunia bagaimana Asad berubah menjadi serigala buas tapi pengecut di hadapan kaum Muslim Suriah yang gagah berani. Dia menipu dirinya sendiri dengan anggapan bahwa genangan darah warga akan mengamankan mahkotanya. Akan tetapi justru sebaliknya, aksi-aksi kejahatan itu malah akan menjadikan kehancurannya tinggal menunggu waktu.

Wahai putera-putera militer Suriah, bagaimana Anda bisa terus bertahan di belakang diktator yang dengan darah dingin dan tanpa belas kasihan membunuhi para ibu dan anak-anak perempuan Anda?! Bagaimana Anda memberikan loyalitas kepada komandan yang sangat mencolok terornya terhadap rakyatnya untuk menyelamatkan dirinya sendiri dan yang hidup di atas kekayaan Suriah seperti parasit yang berjalan untuk memiskinkan saudara-saudara laki-laki dan perempuan Anda?!

Bagaimana Anda bisa terus mendukung rezim yang menggunakan Anda untuk membunuh para ibu dan anak-anak perempuan Anda sementara rezim itu sama sekali tidak menggerakkan kekuatan militernya untuk membebaskan Golan atau kaum Muslim di Palestina? Di mana kehormatan Anda sementara Anda melihat pembantaian, genangan darah, tirani dan kezaliman terhadap umat Anda padahal Anda memiliki kemampuan untuk menghentikan semua itu tetapi Anda tidak melakukannya?!

Kami menyeru Anda untuk merealisasi kemuliaan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada Anda dengan menjadi penjaga umat ini dengan jalan menghilangkan diktator pengecut yang jahat dan rusak itu beserta kaki tangan jahatnya dan mengalihkan dukungan Anda untuk mendirikan Daulah Khilafah yang akan menerapkan perundang-undangan Islam dan mengembalikan kemuliaan kepada Anda dan saudara-saudara Anda.

Tanpa memperhatikan berbagai konsesi dan janji-janji reformasi politik, maka perubahan hakiki tidak akan datang dari rezim yang sangat mahir menggunakan bahasa kekerasan, kebrutalan, penindasan dan ketakutan.

Kebaikan apa yang bisa Anda harapkan dari penguasa yang tidak punya hati? Sungguh Daulah Khilafah sajalah yang akan menghentikan sistem-sistem politik yang telah membusuk dan yang menjadikan umat ini hina di Suriah dan di seluruh dunia Islam dalam jangka waktu yang panjang. Sungguh sistem Islam lah yang akan memerangi sebab-sebab kelemahan dan kezaliman dan akan mengatasi masalah kemiskinan. Memberi makan orang yang lapar dan melindungi kehormatan wanita, yang memberi kemungkinan kepada masyarakat untuk mengoreksi penguasa dan bertanya kepadanya dengan transparan. Sistem Islam inilah yang akan memobilisasi tentara untuk melindungi dan membebaskan bumi Islam yang akan menjadikan Anda orang-orang gagah berani dan bukannya menjadi musuh.”

Dr. Nasreen Nawaz

Anggota Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir

Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir

Al-mazraa p.o box 5010-14 Kolombia Center blok B lt 2 Beirut Lebanon

Telp : 009611307594

Hp : 0096171724043

Email : media@hizb-ut-tahrir.info

Wahai Kaum Muslim di Suriah: Bersabarlah dan dan Hadapkan Wajah Anda ke Arah Tegaknya Khilafah

Posted: 19 May 2011 08:01 PM PDT

Kantor Media Hizbut Tahrir Suriah

Tanggal : 04 Jumaduts Tsani 1432 H/07 Mei 2011 M

Wahai Kaum Muslim di Suriah: Bersabarlah dan Kuatkan Kesabaran Anda dan Hadapkan Wajah Anda ke Arah Tegaknya Khilafah

Rezim Celaka Suriah Akan Menyaksikan Kejatuhan yang Mengerikan

Rezim Suriah mengepung Dara’a sejak tanggal 25/4 menggunakan tank kemudian menarik tank-tank itu dari sana dan mengalihkannya ke daerah yang lain. Hal itu sebagai bagian dari rencana yang bertujuan memadamkan revolusi melawan rezim dengan jalan mengepung daerah-daerah protes satu demi satu dan membersihkannya dari para pemimpin demontsrasi dalam suasana terror dinas keamanan. Dinas keamanan mengepung satu daerah dan menghujaninya dengan tank, memutus aliran air, listrik dan komunikasi dan apa saja yang menjadikannya terisolasi, kemudian menyerbunya dan menggeledah rumah-rumah, satu demi satu, dan menangkap siapa saja yang berusia di bawah empat puluh tahun. Kemudian dilakukan investigasi keamanan yang sangat keras dan menghinakan terhadap mereka. Lalu para pemimpin aktifis tetap ditangkap dan yang lain dilepas setelah dinas keamanan yakin telah berhasil melumpuhkan semangat mereka, menghancurkan tekadnya dan menghalangi yang lain melalui … Ini yang dilakukan rezim Suriah di Dara’a dan ingin diulang di Baniyas kemudian di Homs dan …

Melalui metode ini rezim dengan seluruh pilar-pilarnya ingin menyelesaikan permasalahan dengan rakyatnya yang banyak menyulitkannya, bahwa rakyatnya menuntut hak-haknya, dan yang paling jauh adalah menuntut rezim agar pergi dari rakyat. Rezim ini bertindak kepada rakyatnya dengan paksaan dan diktator. Rezim ini bertindak seolah-olah berkata kepada rakyatnya “aku adalah masa lalu, masa sekarang dan masa depan kalian yang tidak akan luput. Siapa saja yang menginginkan selainnya maka akan aku buat dia membayar harga yang sangat mahal dan nyawanya bukanlah yang termurah.” Sebab orang-orang yang dibunuh rezim dan ditelantarkan darahnya, rezim menolak untuk menyerahkan mereka kepada keluarganya kecuali setelah keluarganya menandatangani bahwa yang membunuh anak-anak dan saudara-saudara mereka adalah para penyusup; dan setelah mereka berjanji akan berdemonstrasi mendukung rezim … Semua itu demi menambah kebrutalan dan penangkapan terhadap rakyatnya.

Inilah yang dipikirkan dan direncanakan rezim serta dilaksanakan untuk melanjutkan dan menambah bencana rezim terhadap rakyatnya. Lalu bagaimana seharusnya rakyat yang anak-anak dan saudara-saudaranya diambil menghadapi rezim?

Masyarakat seluruhnya, terbukti bahwa mereka bersikap layaknya satu orang dengan penuh keberanian, keteguhan, kesabaran, dan tekad yang lebih kuat dari tekad rezim untuk membungkam mereka. Rezim akan paham bahwa orang yang ada diluar penangkapan tidak lebih kecil penolakan dan perlawanannya kepada rezim dari mereka yang dibunuh dan ditangkap. Akan terealisir waktu di mana rezim tidak mampu melemahkan tekad mereka dan memadamkan kemarahan mereka … Pada waktu yang sama masyarakat harus konsern untuk bergerak secara damai namun kuat dan menyeru anak-anak mereka yang ada di militer (perwira maupun prajurit) agar mereka menolak menembak keluarga-keluarga mereka. Juga agar mereka mengorganisasi kekuatan mereka untuk mengambil kekuasaan dari kelompok kriminal yang melindungi Israel dan memaksa mereka membunuh keluarganya, lalu menyerahkan pemerintahan itu kepada orang yang akan memimpin masyarakat dengan kepemimpinan rasyidah di atas dasar Islam.

Dua garis ini: masyarakat bergerak secara damai dan militer dengan pergerakan mereka secara militer, wajib berjalan bersama satu sama lain dalam menghadapi rezim dengan bertolak hanya dari Islam saja. Kezaliman rezim jika telah meliputi seluruh rakyat Suriah dengan semua kelompoknya hingga kelompok rezim sendiri, maka solusinya hanya terbatas dengan Islam saja. Islam adalah agama Allah yang benar yang kaum muslim wajib memerintah dengannya dan membangun kehidupan mereka atas dasar Islam, memelihara urusan-urusan masyarakat seluruhnya, baik muslim maupun non muslim dengan pemeliharaan yang benar … Jika masyarakat tidak bersama tentara dari jenis yang sama, di mana titik tolak mereka adalah Islam, maka perubahan yang didengungkan tidak akan terjadi. Bahkan yang akan terjadi adalah seperti yang terjadi di Tunis dan Mesir, yang tidak memutus suplay gas dari musuh paling sengit bagi umat (Israel). Bukti paling kuat ketidakseriusan perubahan di kedua negeri itu adalah bahwa keduanya baik sebagai negara maupun rakyat, sama-sama tidak menolong tetangga yang ada di antara mereka yaitu rakyat Libya … dan mereka biarkan kepada Qaddafi yang menyerupai Bashar Asad dalam hal kejahatan terhadap rakyatnya.

Rezim celaka ini yang akan menyaksikan kejatuhan mengerikan, ingin bertahan meski di atas jasad masyarakat. Rezim ini melaksanakan rencananya ini dari pekan ke pekan untuk mengintai keluarnya para demonstran pasca shalat Jumat. Jika rencananya berhasil maka dilanjutkan selama satu pekan, jika tidak maka akan beralih ke rencana yang lain. Adapun bagaimana masyarakat bisa mengetahui bahwa rezim mengganti rencananya atau belum, maka masyarakat harus menunggu hari Kamis setiap pekan. Jika Bashar muncul di layar televisi untuk mengumumkan bahwa dia ingin menghapus pasal ke delapan konstitusi yang menyatakan bahwa partai Ba’ats adalah pelaksana kehidupan politik, sosial dan intelektual semuanya di negeri ini, maka makna hal itu adalah bahwa ia melakukan hal itu sebagai tipu daya rezim. Hal itu karena tidak adanya kepatuhan masyarakat terhadap paksaan yang dilakukan terhadap masyarakat. Dan jika ia tidak muncul maka artinya ia tetap bertaruh atas keberhasilan rencananya dan melalui dinas-dinas represif dia akan terus melakukan aksi represif. Inilah kondisi rezim celaka terhadap rakyat yang ditindas dan dizalimi.

Wahai Kaum Muslim di Suriah

Islam adalah solusi. Jalan keluar di dalam Islam hanyalah dengan tegaknya khilafah rasyidah yang menerapkan hukum-hukum syara’ dengan baik terhadap seluruh rakyat, muslim dan non muslim. Tidak ada perubahan yang hakiki kecuali dengan hal itu. Perubahan apapun semata perubahan personel tanpa perubahan konstitusi, maka itu hanya merupakan perubahan formalistik sesaat, yang setelah beberapa waktu bisa kembali lagi kepada kondisi sebelumnya berupa kezaliman, penindasan, dan terhalangnya masyarakat dari kaedah-kaedah kehidupan yang paling sederhana sekali pun. Dan bahwa perubahan apapun yang tidak memotong tangan-tangan asing dari intervensi di negeri kaum muslim akan melanggengkan kehidupan kita pada kondisi yang ada sekarang. Sebab asing barat kapitalis kafir itu adalah yang menciptakan rezim-rezim berkuasa yang zalim dan yang melindunginya dan menggunakan rezim-rezim itu untuk memakan kekayaan dan potensi masyarakat. Jadi, barat adalah kepala ular sementara rezim adalah ekornya.

Wahai Kaum Muslim di Suriah

Sesungguhnya Islam menyeru Anda, lalu tidakkah Anda memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya untuk menolong agamanya dengan tegaknya Khilafah Rasyidah agar menjadi pusat darul mukminin seperti yang telah diberitahukan oleh Rasul saw. Ingatlah, penuhilah seruan Allah dan Rasul-Nya yang menyeru Anda kepada sesuatu yang menghidupkan Anda. Inilah yang diserukan oleh Hizbut Tahrir, maka penuhilah seruannya yang benar tersebut. Allah SWT berfirman:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS at-Tawbah [9]: 119)

Ekstremis Islamophobia Bakar Sebuah Masjid di Texas

Posted: 19 May 2011 07:51 PM PDT

Masjid “Houston” yang terletak di barat daya negara bagian “Texas”, Amerika dibakar dengan sengaja. Hal ini terlihat melalui kamera pengintai (CCTV) bahwa seseorang telah sengaja menyerang masjid di lingkungan sekolah Islam.

Pengurus masjid menyatakan ketidakpuasannya dengan kejahatan rasisme yang berulang terjadi. Owen Kasad, salah seorang pengurus masjid menjelaskan bahwa melalui kamera pengintai (CCTV) pelakunya lebih dari satu serta dilakukan dengan sengaja dan terencana.

Ia sangat menyesalkan insiden ini. Seharusnya, jika ada masalah dengan keberadaan masjid ini, datanglah dan berbicara dengan kami, bukannya dengan melakukan pembakaran masjid, dan kemudian melarikan diri bukti kepengecutan.

Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) meminta Biro Investigasi Federal (FBI) melakukan penyelidikan hingga tuntas, sebab ini merupakan kejahatan yang dilakukan dengan sengaja dan didorong oleh kebencian (alukah.net, 19/5/2011).