Search This Blog

Hizbut Tahrir Indonesia

Hizbut Tahrir Indonesia


[VIDEO] Gempita Konfrensi Rajab 1432 H

Posted: 30 May 2011 02:46 AM PDT

Jelang Konferensi Rajab 1432 H, Ratusan Ulama dan Tokoh Masyarakat Bengkulu Hadiri Workshop

Posted: 30 May 2011 02:07 AM PDT

HTI Press. Pada hari ahad, 29 Mei 2011 bertempat di Hotel Samudra Dwinka HTI-Bengkulu menyelenggarakan workshop Ulama dan Tokoh Rindu Syariah. Mulai jam 08.00 peserta mulai berdatangan, dan setelah mengisi buku tamu para peserta satu per satu memasuki aula Anggrek lantai 2. Peserta, yang kebanyakan adalah para ustadz dan ustadzah ini berasal dari Kota Bengkulu, Sukaraja, Tais, Kepahiang, Curup, Argamakmur, dan Ketahun. Bahkan ada seorang peserta dari Pulau Enggano, yakni Bapak Refli Zen Kaitaro yang bertindak selaku Kepala Suku Kaitaro. Kurang lebih 120 orang ini memenuhi ruangan tempat berlangsungnya workshop yang bertajuk peran dan tanggung jawab ulama dan tokoh masyarakat dalam penegakkan syariah.Topik pembahasan semacam ini memang tergolong langka di Kota Bengkulu. Barangkaliinilah yang menjadi pemicu kehadiran para ustadz dan ustadzah untuk mengetahui lebih jauh bagaimana visi syariah yang dikampanyekan oleh Hizbut Tahrir.

Setelah didahului dengan pemutaran video mengenai masa kejayaan umat islam dan problematika umat kekinian, Ustadz Rahmat Kurnia (DPP HTI) menguraikan satu per satu perkara penting yang di hadapi umat islam. Menurutnya, problematika umat yakni krisis multidimensi muncul akibat ditinggalkannya syariat islam dan digantikan oleh sekularisme dalam segala bidang. Termasuk berlarut-larutnya persoalan Ahmadiyah dan isu NII, tidak lain karena penguasa Indonesia tidak mampu menghadapiintervensi asing dalam bidang politik. Belum lagiintervensi dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya, pemerintah tidak berdaya menghadapiintervensi tersebut melalui perundang-undangan. Menurutnya, hal ini menunjukkan praktek negara korporatisme di Indonesia, yakni negara dikendalikan oleh penguasa dan pengusaha, bukan oleh rakyat.

Untuk itu Ustadz Rahmat Kurnia mengajak kepada para peserta agar bahu-membahu, berjuang sekuat tenaga demi tegaknya syariah islam dalam wadah Khilafah Islamiyah. Perjuangan menegakkan khilafah perlu dilakukan oleh semua komponen umat. Beliau berpesan agar dalam berdakwah tidak cukup memberi nasihat, tetapi harus ada upaya yang sungguh-sungguh untuk terwujudnya kembaliinstitusi yang diwariskan Nabiini. Setiap gerakan dakwah harus memfokuskan arah dakwahnya agar kekuatan umat bisa segera tampak. Para ulama dan tokoh masyarakat memiliki potensi yang besar dalam mewujudkan langkah dan cita-cita mulia ini. Demikian, Ustadz Rahmat Kurnia menjelaskan salah satu pertanyaan peserta.

Dalam sesi testimoni peserta, Ustadz Munir, SpdI mengajak kepada hadirin agar mendukung dan ikut berjuang bersama HTI. Menanggapi penyelenggaraan workshop, Kepala Suku Kaitaro dari Pulau Enggano yang juga Imam Masjid Malakoni mengatakan kepada salah seorang panitia,”Saya sangat setuju sekali dengan semua yang disampaikan oleh pembicara, sesuatu yang baru bagi saya yang tinggal di daerah terpencil. Harapan saya di Pulau Enggano yang terpencil ada da’i dari HTI yang menyampaikan pencerahan untuk masyarakat.”[]

Kemunafikan Inggris- Dukung Pemberontak Libya, Latih Tentara Saudi untuk Melawan Demonstran

Posted: 30 May 2011 01:05 AM PDT

Hal itu diungkapkan hari ini (29/5) bahwa Inggris adalah melatih tentara nasional Arab Saudi -pasukan elit yang digunakan untuk menghancurkan- demonstran anti rezim di Bahrain awal tahun ini mengakibatkan pembunuhan terhadap demonstran tidak bersenjata dan penangkapan serta penyiksaan terhadap lawan politik.

Mengomentari hal ini Taji Mustafa, perwakilan media Hizbut Tahrir di Inggris mengatakan: “kemunafikan kebijakan luar negeri Inggris secara nyata bisa dilihat untuk semua orang. Dalam pidatonya di Mansion House awal bulan ini, Menteri Luar Negeri William Hague mengatakan ‘kita berdiri hari ini dengan orang-orang yang bangkit melawan rezim tirani. ”

“Namun, pada saat yang sama Inggris memberikan pelatihan militer untuk diktator korup yang membunuh, memukul dan menyiksa para demonstran yang menentang pemerintahan tirani mereka.”

“Berita ini datang sebagai kejutan kecil kepada kita mengingat bahwa pada awal pemberontakan ini, Perdana Menteri Inggris Cameron berada di wilayah tanpa malu-malu menjual senjata rezim ini. Hanya beberapa minggu sebelum Gaddafi menjadi musuh publik nomor satu ia sedang dipeluk oleh kantor luar negeri Inggris, dan hanya beberapa hari setelah membantai ratusan orang, William Hague menyebut Bashar al Assad sebagai sang reformis! ”

“Pesan kami kepada masyarakat Timur Tengah adalah: perubahan yang nyata hanya akan datang dengan menghapus rezim dan pengaruh kekuasaan kolonial Barat yang mendukung mereka.”

“Semakin banyak orang menyadari bahwa meskipun Mubarak atau Ben Ali telah pergi, mereka belum melihat perubahan yang nyata. Semakin banyak orang menyadari bahwa Inggris, Amerika dan Eropa yang putus asa untuk mempertahankan pengaruh mereka di wilayah tersebut. Semakin banyak orang bisa melihat bahwa keterlibatan Barat di Libya lebih karena kepentingan minyak Inggris dan mencegah krisis pengungsi di Eropa daripada tentang dukungan berprinsip apapun untuk pemberontakan tersebut. ”

“Revolusi ini tidak akan menghasilkan perubahan nyata sampai masyarakat tidak hanya menghapus tiran, tetapi membangun kembali negara Khilafah Islam yang akan menghilangkan pengaruh pemerintah Barat yang mendirikan dan mendukung tiran ini sejak penghancuran negara Khilafah.”(www.hizb.org.uk, 29/5/2011)

Inspirasi Akbar : Adidaya Baru Indonesia, Bangkit Hanya Dengan Khilafah

Posted: 29 May 2011 11:33 PM PDT

HTI Press. Inspirasi yang lahir dari keimanan. Kemenangan Islam adalah sebuah kepastian. Mewujudkan hidup sejahtera di bawah Naungan khilafah Islam. Inspirasi yang senantiasa dipahamkan dan dibangkitkan di tengah umat oleh hizbut Tahrir ini, dikemas Hizbut Tahrir DPD Jatim pada Ahad (29/5) kemarin, sekaligus untuk songsong Konferensi rajab di 35 kota besar Indonesia bertajuk “HIDUP SEJAHTERA DI BAWAH NAUNGAN KHILAFAH”. Menurut M. ihsan, DPP Hizbut Tahrir Indonesia tema ini untuk mengingatkan umat akan masa keemasan Islam selama 14 abad di bawah naungan Khilafah Islam serta wajibnya diwujudkan kembali.

Pekik Takbir membahana di gelora pantjasila Jl indragiri surabaya, menyatukan hati 3000 peserta pejuang syariah dan khilafah yang hadir. Terlebih ketika team Inspirator Islam menyampaikan inspirasi akbar “Adidaya Baru Indonesia, Bangkit Hanya Dengan Khilafah”. Di pandu 2 orang syabab Hizbut Tahrir Surabaya, Team Inspirator Islam diantaranya Muhammad Ikhsan Abadi, M. Saiduddin, Hafidzuddin, Ibnu Ali Tammam, Hisyam Hidayat, Syaifullah dan Ketua DPP HT Indonesia, Rochmat S. Labib serta didukung multimedia bergantian menyampaikan inspirasi akbar untuk terwujudnya kembali kehidupan yang sejahtera di bawah naungan Khilafah. Tak kalah semangat mahasiswa yang telah bergabung dengan Hizbut Tahrir memerankan teatrikal perjuangan Hizbut Tahrir tuk mewjudkan kebali kehidupan Islam.

Walhasil, insiprasi akbar ini untuk meneguhkan hati pejuang syariah dan khilafah untuk selalu berjuang penuh keikhlasan –menyongsong kemenangan yang telah dijanjikan Alloh SWT– sebagaimana para ulama pewaris para nabi yang telah gigih berjuang dan dibuktikan sejarah mereka berjuang mewujudkan Khilafah untuk mensejahterakan umat. Sementara itu M.Rif’an, Ketua panitia Konferensi rajab Jatim secara singkat kesiapan pelaksanaan Konferensi Rajab 1432 H di Jawa Timur, pada Ahad 26 juni 2011 mendatang di Gelora Delta Surabaya.(lijatim)

Indonesia: Antara Islam dan Sekuler

Posted: 29 May 2011 09:56 PM PDT

HTI Press. Meski mayoritas jumlah penduduk Indonesia adalah muslim, namun bukan menjadi jaminan bahwa di Indonesia syariat Islam akan otomatis diberlakukan. Upaya  formalisasi syariat Islam dalam perjuangannya secara langsung berhadap-hadapan dengan para penganut sekuler. Pada mulanya sekularisme adalah paham yang memisahkan politik dari agama, namun dalam perkembangannya sekularisme menjelma menjadi faham ekstrim yang anti agama (khususnya Islam).

Di Indonesia sendiri, sekularisme dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya; mundurnya pengaruh agama, desakralisasi lembaga-lembaga keagamaan, individualistis dalam masyarakat, serta pemindahan kepercayaan/iman dan pola prilaku dari suasana keagamaan ke suasana sekular.

Hal tersebut mengemuka pada forum Halaqoh Islam dan Peradaban dengan tema syariat Islam, solusi untuk Indonesiaku, Ahad (29/5). Forum ini adalah forum kajian bulanan yang diadakan oleh DPD I Hizbut Tahrir Sulawesi Selatan, yang pada edisi 23 ini bertempat di Hotel La Macca kampus UNM, jalan Pettarani Makassar.

Tampil sebagai narasumber adalah Cendekiawan Muslim KH.M. Nur Abdurrahman, Tokoh Muhammadiyah Sulsel KH. Syamsuddin Latief, dan Humas DPD I HTI Sulsel Ir. Hasanuddin Rasyid.

KH.M. Nur Abdurrahman menyatakan bahwa gerakan sekularisme di indonesia cukup gencar, bahkan di dukung oleh Amerika. Beliau kemudian menceritakan tentang upaya Amerika mengirim seorang duta sekularisme ke Indonesia yakni Abdullah an-Na’im. Pemikiran sekularisme An-Na’im tertuang dalam bukunya “Islam dan Negara Sekuler, Menegosiasikan Masa Depan Syariah” ( terjemahan bahasa Indonesia).  Pemahaman ini sangat berbahaya karena  an-Na’im  berusaha memperkecil peran dan pengaruh hukum syariah dalam kehidupan publik ummat Islam. Bahkan lebih dari itu, Islam dan hukum syariah tidak bisa berperan sama sekali dalam ranah publik.

Sementara itu, KH. Syamsuddin Latief menegaskan bahwa seorang muslim tidak boleh menjadikan  sekularisme sebagai sebuah keyakinan. Kemudian lanjut beliau sekularisme inilah yang membuat ummat Islam menjadi lemah dan tidak berdaya. Terkait pergantian rezim yang senantiasa terjadi di negeri ini, menurut pandangan beliau mulai dari rezim orde lama sampai orde reformasi semuanya gagal total.

Sedangkan  Ir. Hasanuddin Rasyid menyatakan bahwa ummat Islam mesti waspada terhadap upaya Islamophobia. Seakan-akan  syariat Islam adalah ancaman terhadap bangsa Indonesia, lebih lanjut ide penerapan syariat Islam coba di lekatkan dan di generalisasikan pada kelompok atau gerakan teroris. Padahal, menurut beliau jika mau jujur menilai, justru Islam adalah sebuah solusi. Selain karena memang wajib hukumnya bagi seorang muslim, Islam diyakini akan mampu mensejahterakan jika di implementasikan dalam kehidupan bernegara.[]

HIP Sulsel Edisi 23: Syariat Islam Solusi untuk Indonesiaku

HIP Sulsel Edisi 23: Syariat Islam Solusi untuk Indonesiaku

kiri-kanan. Ustd. Ali Wardana, S.Kom (moderator), KH. M. Nur Abdurrahman (cendekiawan muslim), Ustd. Ir. Hasanuddin Rasyid (Humas HTI Sulsel), KH. Syamsuddin Latief, BA (Tokoh Muhammadiyah Sulsel) (.jpg

kiri-kanan. Ustd. Ali Wardana, S.Kom (moderator), KH. M. Nur Abdurrahman (cendekiawan muslim), Ustd. Ir. Hasanuddin Rasyid (Humas HTI Sulsel), KH. Syamsuddin Latief, BA (Tokoh Muhammadiyah Sulsel)

Sambutan Ketua DPD I HTI Sulsel Ustadz Shabran Mujahidin

Sambutan Ketua DPD I HTI Sulsel Ustadz Shabran Mujahidin

sesi tanya jawab dan diskusi. kami sepakat syariat Islam sebagai solusi terhadap carut marutnya bangsa ini

sesi tanya jawab dan diskusi. kami sepakat syariat Islam sebagai solusi terhadap carut marutnya bangsa ini

HIP HTI Solo Raya: NII vs Khilafah

Posted: 29 May 2011 09:45 PM PDT

HTI Press. DPD HTI Surakarta untuk kesekian kalinya kembali menggelar Halaqoh Islam dan Peradaban (HIP) di gedung IPHI Baron Surakarta. Acara ini merupakan upaya untuk mengedukasi umat terkait dengan isu-isu yang sedang berkembang dipandang dari perspektif Islam sekaligus sarana untuk menyampaikan ide syariah dan khilafah ke tengah-tengah umat.

Tema yang diangkat pada kesempatan kali ini adalah NII vs Khilafah. Acara yang penuh sesak dihadiri kaum muslimin dan muslimat itu menghadirkan dua orang pembicara yaitu Ust. Haris Abu Ulya selaku ketua lajnah siyasiyah DPP HTI dan Ust. Ahmad Faiz selaku DPD HTI Soloraya.

Pada kesempatan pertama Ust.Haris Abu Ulya memaparkan tentang isu yang baru hangat di tengah-tengah umat yaitu NII lebih khusus NII KW IX yang meresahkan. Beliau mensinyalir bahwa isu ini sengaja dibuat untuk menciptakan islmiphobia atau semacam ketakutan di tengah-tengah umat terhadap individu maupun jamaah da'wah yang berbicara tentang syariah Islam dan negara Islam yang ujung-ujungnya adalah menjauhkan umat dari perjuangan penerapan syariah yang diwajibkan Allah atas mereka. Padahal menurut beliau bahwa NII terutama NII KW IX sama sekali tidak memiliki visi politik untuk menegakkan negara Islam bahkan ada beberapa aktivitasnya yang bertentangan dengan syariah seperti penghalalan segala cara untuk mencapai target.

Pada kesempatan selanjutnya Ust. Ahmad Faiz mengkritisi ide-ide yang diadopsi oleh NII baik NII versi Kartosuwiryo maupun NII KW IX. Beberapa aspek ide-ide NII ada yang bertentangan dengan ajaran Islam misalnya adalah bentuk negara Islam. Mereka masih menggunakan bentuk Republik yang berasaskan sekulerisme dengan sistem pembagian kekuasaan, sedangkan ajaran Islam memiliki bentuk negara yang khas yaitua Khilafah yang berasaskan pada kalimat tauhid (aqidah Islam) dengan sistem kekuasaan tunggal.

Acara berlangsung cukup menarik. Beberapa hadirin pun juga turut berkontribusi dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada masing-masing pembicara. Sebelum acara diakhiri, Humas DPD HTI Soloraya menyampaikan agenda besar yang akan diselenggarakan HTI di seluruh penjuru Nusantara yaitu Konferensi Rajab. Akhirnya acara diakhiri dengan pembacaan do'a yang penuh khusyuk , bersama-sama memohon kepada Allah untuk segera tegakknya khilafah yang mengikuti metode kenabian. (MJH)

Pasukan Salibis Membantai 12 Bocah dan 2 Perempuan di Afghanistan

Posted: 29 May 2011 09:22 PM PDT

Para pejabat Afghanistan mengatakan pada hari Ahad (29/5) bahwa serangan udara pasukan yang dipimpin oleh NATO di Afghanistan Selatan membantai dua belas anak-anak dan dua perempuan, dalam salah satu operasi yang dilakukan oleh pasukan pendudukan, serta meninggalkan banyak korban sipil.

Gubernur provinsi Helmand dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa pangkalan militer Marinir AS mendapatkan serangan berupa tembakan dari orang-orang bersenjata di provinsi itu pada hari Sabtu (28/5). Insiden itu membuat pangkalan militer Marinir meminta bantuan dari pasukan pendudukan (ISAF) yang dipimpin oleh NATO.

Ia mengatakan: “Serangan udara ISAF menimpa dua rumah sipil. Sayangnya serangan itu telah membantai 14 warga sipil tak bersalah dan melukai enam warga sipil lainnya.”

Dalam pernyataan itu dikataan: “Di antara mereka yang meninggal itu adalah tujuh bocah laki-laki, lima bocah perempuan, dan dua orang perempuan. Sementara di antara enam korban yang menderita luka-luka itu ada tiga orang bocah.”

Warga Afghanistan mengatakan bahwa serangan pasukan pendudukan itu dilakukan pada malam hari, dengan sasaran rumah-rumah yang diklaim ada milisi bersenjata di dalamnya. Namun kenyataannya serangan itu lagi-lagi hanya mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban sipil yang tidak berdosa (islamtoday.net, 29/5/2011).

Awas Tertipu Kalam Racun Berlusconi: Islam Tidak Bertentangan Dengan Demokrasi

Posted: 29 May 2011 09:11 PM PDT

Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi pada hari Jum’at (27/5) menegaskan bahwa kekacauan yang telah mengguncang dunia Arab selama enam bulan terakhir, dan telah menggulingkan dua orang pemimpin otoriter di kawasan itu menunjukkan bahwa agama Islam dalam kondisi apapun tidak bertentangan dengan demokrasi.

Kantor berita Ahlul Bait “ABNA” hari Sabtu (28/5) mengatakan bahwa Berlusconi telah menyatakan ketika ia hadir dalam pertemuan puncak Kelompok Delapan (G-8) di Deauville, Prancis bahwa “Demokrasi tidak hanya sesuai dengan negara-negara Barat dan peradabannya, tetapi juga sesuai dengan bangsa Arab di kawasan Timur Tengah.”

Ia melanjutkan: “Pergerakan demokrasi di Timur Tengah yang terjadi melalui revolusi rakyat di Tunisia, Mesir, Yaman dan negara-negara Arab lainnya adalah produk dari pergerakan yang terjadi di masa lalu.”

Ia bertanya: “Siapa yang meramalkan akan jatuhnya komunisme Soviet, berakhirnya rasisme di Afrika Selatan, atau bahkan orientasi dan pergerakan bangsa Arab menuju demokrasi?”

Berlusconi menyimpulkan bahwa semua peristiwa ini menegaskan ternyata demokrasi ini dapat menancapkan akarnya dengan kokoh di negara-negara dengan budaya yang berbeda, seperti kokohnya demokrasi di negara-negara Barat, juga dapat memperluas revolusi itu ke negara-negara lain (mediaumat.com, 30/5/2011)

Umar dengan Umur

Posted: 29 May 2011 08:44 PM PDT

Umar bin Khattab (581-644) adalah khalifah yang telah membentangkan pengaruh Islam di sejumlah wilayah yang berada di luar Arab Saudi. Di masanya, Mesopotamia, sebagian Persia, Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara, dan Armenia, jatuh ke dalam kekuasaan Islam.

Kekuatan sebagai pemimpin sangat luar biasa, hadir berkat tempaan sang pemimpin agung, Muhammad Rasulullah SAW. Namun, dibalik kesuksesannnya sebagai pemimpin negara, Umar tetaplah seorang pribadi yang sangat sederhana.

Suatu hari, anak laki-laki Umar bin Khattab pulang sambil menangis. Sebabnya, anak sang khalifah itu selalu diejek teman-temannya karena bajunya jelek dan robek. Umar lalu menghiburnya. Berganti hari, ejekan teman-temannya itu terjadi lagi, dan sang anak pun pulang dengan menangis.

Setelah terjadi beberapa kali, rasa ibanya sebagai ayah mulai tumbuh. Tak cukup nasihat, anak itu meminta dibelikan baju baru. Tapi, dari mana uangnya? Umar bingung, gajinya sebagai khalifah tidak cukup untuk membeli baju baru. Setelah berpikir, ia pun punya ide. Umar menyurati baitul mal (bendahara negara).

Isi surat itu, (kira-kira bunyinya begini): “Kepada Kepala Baitul Mal, dari Khalifah Umar. Aku bermaksud meminjam uang untuk membeli baju buat anakku yang sudah robek. Untuk pembayarannya, potong saja gajiku sebagai khalifah setiap bulan. Semoga Allah merahmati kita semua.”

Mendapati surat dari sang Khalifah Umar, kepala baitul mal pun memberikan surat balasan. Bunyinya, kurang lebih begini: “Wahai Amirul Mukminin, surat Anda sudah kami terima, dan kami maklum dengan isinya. Engkau mengajukan pinjaman, dan pembayarannya agar dipotong dari gaji engkau sebagai khalifah setiap bulan. Tetapi, sebelum pengajuan itu kami penuhi, tolong jawab dulu pertanyaan ini, dari mana engkau yakin bahwa besok engkau masih hidup?”

Membaca balasan surat itu, bergetarlah hati Umar. Tubuhnya seakan lemas tak bertulang. Umar tidak bisa membuktikan bahwa esok hari ia masih hidup. Ia sadar telah berbuat salah. Ia bersujud sambil beristigfar memohon ampun kepada Allah.

Setelah memohon ampun, ia pun memanggil anaknya. “Wahai anakku, maafkan ayahmu. Aku tak sanggup membelikan baju baru untukmu. Ketahuilah, kemuliaan seseorang bukan diukur dari bajunya, melainkan dari kemuliaan akhlaknya. Sekarang, pergilah engkau ke sekolah, dan katakan saja kepada teman-temanmu bahwa ayahmu tak punya uang untuk membeli baju baru.”

Alangkah luar biasanya perhatian dan kewaspadaan seorang pemimpin dan bawahan. Mereka saling memberikan nasihat dan peringatan. Kisah ini menohok kesadaran kita tentang perilaku para pemimpin sekarang di negeri ini.

Alih-alih mengutamakan kesederhanaan dan kemuliaan akhlak, mereka malah saling berebut kekuasaan dan memperkaya diri dengan perilaku korup. Semua itu dilakukan tanpa rasa bersalah. Bahkan, antara atasan dan bawahan saling menutupi kesalahan satu sama lain. Tak heran bila Allah menimpakan azab demi azab (bencana) untuk menyadarkan kita agar senantiasa takut kepada-Nya. Wallahu a’lam. (republika.co.id, 30/5/2011)

Iran Sangkal Beli Produk Israel

Posted: 29 May 2011 08:39 PM PDT

Iran membantah informasi yang menyebutkan bahwa mereka telah melakukan hubungan dagang dengan Israel.

Kepala Kamar Dagang Iran, Mohammed Nahavandian membantah kabar yang menyebutkan sebuah perusahaan Iran telah membeli kapal produksi sebuah perusahaan asal israel.

“Berdasarkan hukum di negara ini, segala bentuk hubungan dagang dan transaksi ekonomi dengan rezim Zionis dan yang berkaitan dengan mereka adalah sebuah bentuk pelanggaran hukum,” kata Nahavandian.

Sebelumnya Washington menuduh sebuah perusahaan Israel, Ofer Brothers Group melakukan pelanggaran terhadap sanksi yang sedang diberikan kepada Iran dengan menjual kapal tangker seharga U$8,6 juta kepada perusahaan Iran, Islamic Republic of Iran Shipping Lines (IRISL).

Penjualan itu dilakukan pada bulan September tahun lalu dimana dunia masih memberlakukan sanksi ekonomi kepada Iran karena program nuklir mereka yang dinilai kontroversial.

Perusahaan Ofer Brothers Group sendiri telah membantah tuduhan tersebut sementara Pemerintah Israel telah membuka upaya penyeledikan terhadap persoalan ini.

Tuduhan seperti ini bukanlah yang pertama dikenakan kepada Israel, sebelumnya negara tersebut secara tidak langsung juga terlibat pengiriman helikopter ilegal kepada militer Iran lewat kerjasama dengan sebuah perusahaan asal Spanyol.

Namun seperti dikutip dari AFP upaya tersebut digagalkan oleh pemerintah Spanyol.

Iran sejauh ini tidak memberikan reaksi atas pemberitaan tersebut. (bbc, 30/5/2011)