Bisnis Syariah, Tukar Link, Directory Ali Ashari, Ali Ashari
Dalam Islam status Amerika adalah sangat jelas, disebut sebagai muhariban fi’lan ,yaitu negara kafir yang secara nyata-nyata memerangi umat Islam. Karena itu status terhadap Amerika adalah permusuhan dan peperangan. Amerika Serikat secara terbuka dan terbukti telah melakukan pembantaian terhadap umat Islam di berbagai kawasan seperti Irak, Afghanistan, dan Yaman. Jutaan umat Islam menjadi korban perang barbar Amerika Serikat ini.
Bocornya 400 ribu dokumen rahasia yang dipublish Wikileak semakin menunjukkan bagaimana barbarnya negara yang mengklaim dirinya sebagai negara beradab ini. Bocoran dokumen itu mengungkapkan rincian terjadinya perkosaan, penyiksaan, , pembunuhan warga sipil yang dilakukan dari helikopter tempur dan insiden lainnya oleh pasukan koalisi dan pasukan Irak, yang bahkan dilakukan di bawah kontrol Obama pada tahun 2009. Dokumen itu juga mengungkapkan bagaimana tentara koalisi menutup mata atas laporan tentang penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan secara ekstrajudisial oleh pemerintah boneka Irak.
Amerika juga dengan kekuatan militer, politik dan ekonominya melakukan perampokan kekayaan negeri-negeri Islam, termasuk Indonesia. Kalau di Irak dengan jalan militer, di Indonesia perampokan kekayaan alam di lakukan atas nama pasar bebas, investasi asing dan pembangunan. Kekayaan alam negeri Islam termasuk Indonesia yang seharusnya digunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat, sebagian besar dirampok oleh Amerika.
Amerika juga membuat makar di berbagai negeri Islam, menyulut berbagai krisis termasuk mendukung perpecahan dan separatisme. Secara nyata hal ini dilakukan Amerika Serikat di Pakistan, Afghanistan, Sudan dan Irak. Di Indonesia Amerika berperan penting dalam berbagai peristiwa politik penting seperti berbagai pemberontakan dan tragedi berdarah tahun 1965 yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Lepasnya Timor Timur dari Indonesia , tidak bisa dilepaskan dari peran penting Amerika, disamping tentu saja kebodohan penguasa Indonesia. Meskipun kerap menyatakan mendukung integrasi Papua dan Aceh , tapi secara nyata negara ini menciptakan pra kondisi disintegrasi Papua dan Aceh dengan berbagai cara.
Negara ini juga mendukung penuh rezim-rezim penindas di negeri Islam. Mulai dari dukungan tidak terbatas terhadap negara Zionis Israel, sampai penguasa-penguasa negeri Islam yang bengis di Mesir, Pakistan, Uzbekistan, Saudi, dan Suriah dan banyak lagi . Di Indonesia, Amerika Serikat di era Suharto mendukung penuh rezim yang korup dan represif .
Sekarang Amerika juga mendukung penuh rezim SBY yang atas nama perang melawan terorisme , perang ala Amerika yang telah menjadikan umat Islam dan Islam sebagai musuhnya. Rezim SBY dengan dukungan negara Paman Sam telah melakukan banyak kebijakan neo liberalism yang menyengsarakan rakyat dan merugikan negara.
Sebagai negara muhariban fi’lan seharusnya Amerika didudukkan sebagai negara musuh, diharamkan melakukan hubungan apapun dengan negara musuh baik ekonomi, politik, budaya, maupun militer. Diharamkan pula untuk menerima pemimpin negara musuh , Obama yang datang bukan untuk berdamai dan menghentikan perang dan penjajahannya terhadap umat Islam. Obama malah datang untuk mengokohnya penjajahannya di Indonesia.
Imam as Syafi’I dalam kita al Umm juz IV menjelaskan secara rinci sikap kita seharusnya terhadap muhariban fi’lan yang masuk dalam katagori ahlul harb. Dengan tegas Imam Syafi’I menyatakan Ahlul Harb dilarang datang kenegeri muslim untuk berdagang apapun alasannya. Kalau mereka masuk tanpa al aman (jaminan keamanan) dan risalah (sebagai duta) ,maka harta mereka boleh dirampas, mereka harus dikembalikan ke negeri mereka dan tidak boleh melanggeng di negeri kuam muslimin.
Mereka yang memerangi umat Islam, merampok kekayaan umat Islam jelas merupakan musuh Allah dan musuh kaum muslimin. Dalam Al Qur’an Allah SWT juga dengan tegas menyatakan jangan mengambil musuh Allah dan musuh kaum muslimin sebagai teman setia (QS Al Mumtahanah (60) : 1).
Disamping itu, Tindakan para penjajah terhadap umat Islam jelas adalah prilaku syaitan . Memecah belah, membunuh, memperkosa, merampok, mengajak pada kekufuran dan kesesatan adalah prilaku syaitan. Bukan Allah SWT memerintahkan kita untuk memusuhi syaitan yang merupakan musuh yang nyata sebagaimana dijelaskan dalam QS Al-Faathir : 6. Dalam tafsir al Jalalain menjadikan syaitan itu menjadi musuh adalah dengan cara taat kepada Allah SWT (bi tho’atillah) dan dengan tidak mentaati syaitan itu.
Sementara dalam tafsir Abu Sa’ud sikap menjadikan syaitan sebagai musuh tercermin dari tidak menyetujui, menyangkal atau berlawanan dengan syaitan dalam masalah aqidah dan prilaku. Sikap inilah yang harus kita ambil terhadap negara syaitan , Amerika. Menentang, melawan, dan bersebrangan dengan Amerika, bukan malah menjadikannya mitra. Kecuali kalau penguasa negeri ini juga ikut-ikutan menjadi penguasa syaitan ! (Farid Wadjdi)
Pulauweb Web Hosting Murah Indonesia
Penentuan status musuh atau kawan sangat penting bagi keamanan negara dan juga menentukan bagaimana kebijakan yang benar terhadap negara tersebut. Tentunya adalah sangat berbahaya kalau negara yang jelas-jelas musuh kemudian dianggap negara mitra atau negara sahabat. Justru inilah yang menjadi kesalahan utama dari politik luar negeri Indonesia. Amerika Serikat yang jelas-jelas adalah negara penjajah dianggap sebagai negara mitra atau sahabat. Padahal Indonesia mengklaim diri sebagai negara yang anti penjajahan.
Bocornya 400 ribu dokumen rahasia yang dipublish Wikileak semakin menunjukkan bagaimana barbarnya negara yang mengklaim dirinya sebagai negara beradab ini. Bocoran dokumen itu mengungkapkan rincian terjadinya perkosaan, penyiksaan, , pembunuhan warga sipil yang dilakukan dari helikopter tempur dan insiden lainnya oleh pasukan koalisi dan pasukan Irak, yang bahkan dilakukan di bawah kontrol Obama pada tahun 2009. Dokumen itu juga mengungkapkan bagaimana tentara koalisi menutup mata atas laporan tentang penyiksaan dan pembunuhan yang dilakukan secara ekstrajudisial oleh pemerintah boneka Irak.
Amerika juga dengan kekuatan militer, politik dan ekonominya melakukan perampokan kekayaan negeri-negeri Islam, termasuk Indonesia. Kalau di Irak dengan jalan militer, di Indonesia perampokan kekayaan alam di lakukan atas nama pasar bebas, investasi asing dan pembangunan. Kekayaan alam negeri Islam termasuk Indonesia yang seharusnya digunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat, sebagian besar dirampok oleh Amerika.
Amerika juga membuat makar di berbagai negeri Islam, menyulut berbagai krisis termasuk mendukung perpecahan dan separatisme. Secara nyata hal ini dilakukan Amerika Serikat di Pakistan, Afghanistan, Sudan dan Irak. Di Indonesia Amerika berperan penting dalam berbagai peristiwa politik penting seperti berbagai pemberontakan dan tragedi berdarah tahun 1965 yang menyebabkan banyak korban jiwa.
Lepasnya Timor Timur dari Indonesia , tidak bisa dilepaskan dari peran penting Amerika, disamping tentu saja kebodohan penguasa Indonesia. Meskipun kerap menyatakan mendukung integrasi Papua dan Aceh , tapi secara nyata negara ini menciptakan pra kondisi disintegrasi Papua dan Aceh dengan berbagai cara.
Negara ini juga mendukung penuh rezim-rezim penindas di negeri Islam. Mulai dari dukungan tidak terbatas terhadap negara Zionis Israel, sampai penguasa-penguasa negeri Islam yang bengis di Mesir, Pakistan, Uzbekistan, Saudi, dan Suriah dan banyak lagi . Di Indonesia, Amerika Serikat di era Suharto mendukung penuh rezim yang korup dan represif .
Sekarang Amerika juga mendukung penuh rezim SBY yang atas nama perang melawan terorisme , perang ala Amerika yang telah menjadikan umat Islam dan Islam sebagai musuhnya. Rezim SBY dengan dukungan negara Paman Sam telah melakukan banyak kebijakan neo liberalism yang menyengsarakan rakyat dan merugikan negara.
Sebagai negara muhariban fi’lan seharusnya Amerika didudukkan sebagai negara musuh, diharamkan melakukan hubungan apapun dengan negara musuh baik ekonomi, politik, budaya, maupun militer. Diharamkan pula untuk menerima pemimpin negara musuh , Obama yang datang bukan untuk berdamai dan menghentikan perang dan penjajahannya terhadap umat Islam. Obama malah datang untuk mengokohnya penjajahannya di Indonesia.
Imam as Syafi’I dalam kita al Umm juz IV menjelaskan secara rinci sikap kita seharusnya terhadap muhariban fi’lan yang masuk dalam katagori ahlul harb. Dengan tegas Imam Syafi’I menyatakan Ahlul Harb dilarang datang kenegeri muslim untuk berdagang apapun alasannya. Kalau mereka masuk tanpa al aman (jaminan keamanan) dan risalah (sebagai duta) ,maka harta mereka boleh dirampas, mereka harus dikembalikan ke negeri mereka dan tidak boleh melanggeng di negeri kuam muslimin.
Mereka yang memerangi umat Islam, merampok kekayaan umat Islam jelas merupakan musuh Allah dan musuh kaum muslimin. Dalam Al Qur’an Allah SWT juga dengan tegas menyatakan jangan mengambil musuh Allah dan musuh kaum muslimin sebagai teman setia (QS Al Mumtahanah (60) : 1).
Disamping itu, Tindakan para penjajah terhadap umat Islam jelas adalah prilaku syaitan . Memecah belah, membunuh, memperkosa, merampok, mengajak pada kekufuran dan kesesatan adalah prilaku syaitan. Bukan Allah SWT memerintahkan kita untuk memusuhi syaitan yang merupakan musuh yang nyata sebagaimana dijelaskan dalam QS Al-Faathir : 6. Dalam tafsir al Jalalain menjadikan syaitan itu menjadi musuh adalah dengan cara taat kepada Allah SWT (bi tho’atillah) dan dengan tidak mentaati syaitan itu.
Sementara dalam tafsir Abu Sa’ud sikap menjadikan syaitan sebagai musuh tercermin dari tidak menyetujui, menyangkal atau berlawanan dengan syaitan dalam masalah aqidah dan prilaku. Sikap inilah yang harus kita ambil terhadap negara syaitan , Amerika. Menentang, melawan, dan bersebrangan dengan Amerika, bukan malah menjadikannya mitra. Kecuali kalau penguasa negeri ini juga ikut-ikutan menjadi penguasa syaitan ! (Farid Wadjdi)
Pulauweb Web Hosting Murah Indonesia